Dalam beberapa
kejadian lampau, banyak, kita sedang larut-larutnya dalam persembahan tawa.
Semua itu adalah hal paling menyenangkan untuk kita. Membuat cerita yang
membuat iri setiap pasang mata. Kisah kita, begitu istimewa.
Hingga kemudian..
lenyap secara
perlahan.
Lalu bagaimana dengan
saat ini? Aku tak mampu mengambil peran itu lagi. Pun jika aku bisa, kau tak
lagi bersedia untuk bergabung bersama.
Aku terus berjalan,
kau berubah haluan. Kembali ku ajak, langkahmu bertolak. Besok-besok, kita tak
lagi berada pada cerita yang serupa. Secepat itu, kita menjadi dua orang yang
tak lagi saling sapa.
Bukan panggung sandiwara
yang pernah kita naiki. Adalah cerita sesungguhnya yang kita miliki. Tapi
tujuanmu telah berubah, persinggahan tlah diganti. Sempat pelik dunia kita
sampai kau memutuskan untuk pergi.
Kau tlah membuat
cerita barumu, aku masih dengan cerita dulu. Dunia kita tak lagi saling
bersitegang, mungkin. Namun jelas bagiku, tak lagi dalam usaha tuk kembali.
Betah dalam tempat yang tlah kau miliki.
Tinggallah, kini hanya
saling menyaksikan cerita masing-masing. Tentu, tak lagi saling berbalas
pelukan akan rasa haru gembira. Memang, itu semua tinggal kenangan belaka.
-hanya tentang
kenangan yang mencuat sesaat

Comments