Hari itu aku menerima kabar gembira. Em.. maksudku.. entahlah. Rusuh sekali perasaanku saat itu meski mulut gagu seketika kabar tentangmu menghampiri telingaku. Yang pasti, aku bersyukur sekali. Bahwa tempat persinggahan yang kamu cari telah kamu temukan. Sehingga kamu tak perlu lagi kebingungan. Atau menjadi tersesat karena langkah tak tentu arah. Dan kamu, dapat mencinta dengan begitu indahnya. Ya, kamu akan tau bahwa cinta memang begitu indah. Seperti sekarang yang tengah kamu rasakan. Mungkin.
Hanya saja...
Sekali dua kali aku bisa menjadi angkuh. Dan terkadang menggerutu. Aku tidak mengeluh. Hanya saja.. Kamu bisa dengan tiba-tiba masuk dalam lamunanku membawa seribu kenangan yang begitu mengusik. Lalu membuat kacau hariku. Hanya dengan membayangkan wajahmu dengan waktu yang telah lalu.
Patutnya aku bergembira akanmu. Patutnya aku bisa memberikan ucapan selamat untukmu. Tetapi, masih tersisa hal yang tak biasa setiap kali aku mencoba. Perasaan 'ntah sudah sirna atau masih di sana. Yang pasti, aku masih terlalu kalap setiap kali kita bersua. Hingga pada akhirnya yang aku lakukan hanyalah.. diam. Terbungkam oleh detak jantung yang berkejaran. Membiarkan seribu kata tak jadi terucap. Yang di detik berikutnya bisa saja kembali mengacau. Hingga yang tersisa hanya tanda tanya. "Mengapa?"
Terlepas dari tanda tanya yang menggantung sekian lama. Kamu pantas bahagia. Maka aku akan mencoba untuk tetap tersenyum untukmu. Menyambut tawa untuk setiap cerita baru yang akan kau bawa. Dan turut berbahagia.
Hanya saja..
Ya,
hanya saja
aku sedikit cemburu ternyata.
Comments