Ma, salam kenal dari aku, seorang
wanita yang baru-baru ini masuk ke dalam kehidupan anakmu. Wanita yang
biasa-biasa saja tapi dengan kasih yang luar biasa. Yang tiba-tiba saja
diyakini untuk membersamainya. Anak lelakimu, yang entah kenapa sejak hari lalu
menjadi sangat berharga dalam hidupku.
Ma, aku mungkin memang bukan orang
yang paling mengenalnya. Sebagaimana mama, yang melahirkannya, merawatnya, dan
menemaninya bertumbuh hingga menjadi setangguh sekarang. Tapi percayalah ma,
jika kita diperkenankan bersama, maka hari-hariku, di sisa hidupku, aku akan
selalu menjadi yang berusaha. Memahaminya, mengertinya, menjadi pendengar untuk
segala ceritanya, yang menyambut semangatnya, memeluk sedihnya, merayakan
bahagianya, menemani dukanya. Mempelajarinya akan menjadi tugas yang
menyenangkan untuk seumur hidupku. Selamanya.
Ma, maaf karena dengan beraninya aku
bicara untuk menjadi pendamping hidupnya sementara aku masih tidak pandai dalam
memasakan dia makanan favoritnya. Masih belum pandai mengenali pilihan rasa
yang ia senangi, atau sekadar camilan kesukaannya. Tapi, lagi dan lagi, aku
akan selalu berusaha.
Ma, sekali lagi, inilah ijinku untuk
membersamainya. Aku ingin memberikan seluruh ketersediaanku untuknya. Untuk
hidupnya. Dan bahagianya. Jika sebelumnya ia penuh cinta darimu, maka bisa ku
pastikan cinta itu takkan putus ketika ia bersamaku. Ini janjiku.
Doakan kami ya, ma. Doakan aku juga. Semoga aku bisa menjadi wanita yang bisa mempermudah bakti seorang anak kepada ibunya.

Comments