Skip to main content

Dukamu yang Tak Bisa Ku Mengerti

 

Aku sudah bisa menduga, hari-hari akan menjadi semakin sulit saat kamu tak ada. Di belahan dunia manapun aku berada, tanpa kamu di sampingku, aku hanyalah aku yang tanpa tuju dan kewalahan dalam menata hari saat semuanya sedang tidak baik-baik saja.

Bangun dari segala pagi hanya membuatku semakin menggila karena berulang kali harus menyadari kembali, kamu sudah tak di sisi. Dalam segala situasi yang membuatku selalu berat hati berbagi dengan orang selain kamu, apa lagi yang bisa ku lakukan? Menemukan orang lain bukanlah solusi. Karena sebanyak apapun tahun berganti, terbukti, kamu tak bisa diganti. Aku harus terpukul setiap kali mengingat betapa masa depan yang begitu ingin ku perjuangkan memilih menyerah atas segala hal yang masih tak bisa ku pahami hingga detik ini. Aku terus memberi pemakluman dan ku berikan ruang hingga kamu bisa lapang, dalam satu dua tahun ke depan akankah membuat perbedaan? Aku akan terus menunggu seperti yang pernah aku lakukan saat kamu bahkan tak menatapku meski sejenak. Pilihan bosan tak akan pernah bisa merayuku. Seterluka ini pun aku masih memilihmu.

Dalam duka yang dikemas dengan begitu sempurna terhadapmu, kenapa begitu mampu membuatmu tak menatapku? Aku masih di tempat yang sama sejak terakhir kau tinggalkan aku, masih tak ada bedanya segala rasa dan aku masih orang yang sama. Namun kau bersikukuh untuk tetap membalut duka denga ceria. Lagi-lagi aku tak cukup untuk memahami, hati seperti apa yang kau punya atas kehilangan besar yang menjemput bahagiamu secara bertubi? Karena atas kehilangan yang tak lebih besar darimu pun saja aku hampir kehilangan bentuk diri. Entah apa namanya, tapi bisa ku artikan kamulah segalaku.

Dan sialnya, kehilanganmu seakan membuatku tak lagi mampu untuk memberi arti pada setiap langkah yang ku buat. Tujuan dan pencapaian yang ku buat hanya untukmu harus ku kubur dengan dalam begitu kau memutuskan bukan aku lagi orangnya. Lantas kepada siapa bisa ku beri semua ini jika hanya kamulah yang selalu aku mau? Aku tak ingin ada pertimbangan lain atau pilihan yang membuatku harus mencari pengganti atas segala kekacauan yang terjadi. Aku memilih untuk menanggalkannya sesaat sampai kamu kembali siap, harapku. Atau jika Tuhan benar-benar memalingkan takdir kita selamanya, aku pun tau bahwa itu artinya tidak ada lagi yang bisa aku buat selain menghancurkan diriku sendiri secara perlahan. Aku siap menjalani ruang hampa. Setidaknya ini lebih baik dibanding harus hidup sendirian tanpa kamu. Mimpi pun rasanya masih lebih baik dibanding kenyataan.

Comments

Popular posts from this blog

Kita dan Restu Semesta

Maaf, jika suatu saat cerita kita hanya tertinggal sebagai sebuah kenangan. Ini semua bukan rencanaku, sungguh. Yang aku tahu hanyalah apa yang tengah kita jalani saat ini adalah apa yang dipertentangkan oleh semesta. Kita sejalan, mereka tidak. Dan bagaimana mungkin kita bisa hidup jika semesta tidak memberikan tempat? Oh, betapa aku mengerti ini semua begitu menyiksa. Aku tak bisa untuk tidak meluapkan tangis setiap kali hubungan kita, tentangmu, diperdebatkan. Aku yang berulang kali harus berpura-pura jika tanpamu aku baik-baik saja di hadapan semesta, begitu terluka. Mengetahui bagaimana kita di masa yang akan datang, membuatku harus memberikan banyak  pain   killer  untuk hatiku. Dan untuk memberitahu padamu bahwa aku telah mengetahui ini semua, aku ingin mati saja. Bagaimana mungkin aku mampu untuk mengatakan padamu agar bisa mengikhlaskanku?  Tidak sekali-dua kali aku melihatmu berjuang dalam ketidakberdayaanmu untuk menghancurkan egoku kala aku seda...

Pa.. Ma..

Ma, seandainya bisa berkata, aku tidak ingin menikah saja. Kehilangan dia membuatku kehilangan asa atas pencarian segalanya. Aku kehilangan tujuan karena pernah membangun harapan dan cita saat bersamanya yang membuatku menguras habis segala kepercayaanku, sehingga ketika ia pergi aku tidak punya alasan lagi untuk apa dan siapa aku harus mengambil langkah dalam hubungan yang baru. Ma, maaf jika kehilangannya membuatku begitu tak berdaya. Tapi aku benar-benar tidak tau lagi bagaimana cara menata kembali hatiku yang masih penuh dengan harapan, ingatan, dan kenangan tentangnya. Membuang itu semua pun sama seperti membunuh diri. Karena hanya harapan dan kenangan itulah yang bisa membuatku setidaknya bisa berdiri hingga detik ini. Menyadari bahwa aku pernah begitu berharga untuk hidupnya. Menyadari bahwa aku pernah dicintai dengan begitu hebatnya. Meski harus usai, jiwaku masih begitu melekat pada setiap kenangan itu. Dan jika harus terus melanjutkan hidup, beginilah adanya hidup ingin ku ...

Berubah Haluan

Dalam beberapa kejadian lampau, banyak, kita sedang larut-larutnya dalam persembahan tawa. Semua itu adalah hal paling menyenangkan untuk kita. Membuat cerita yang membuat iri setiap pasang mata. Kisah kita, begitu istimewa.  Hingga kemudian.. lenyap secara perlahan. Lalu bagaimana dengan saat ini? Aku tak mampu mengambil peran itu lagi. Pun jika aku bisa, kau tak lagi bersedia untuk bergabung bersama. Aku terus berjalan, kau berubah haluan. Kembali ku ajak, langkahmu bertolak. Besok-besok, kita tak lagi berada pada cerita yang serupa. Secepat itu, kita menjadi dua orang yang tak lagi saling sapa. Bukan panggung sandiwara yang pernah kita naiki. Adalah cerita sesungguhnya yang kita miliki. Tapi tujuanmu telah berubah, persinggahan tlah diganti. Sempat pelik dunia kita sampai kau memutuskan untuk pergi. Kau tlah membuat cerita barumu, aku masih dengan cerita dulu. Dunia kita tak lagi saling bersitegang, mungkin. Namun jelas bagiku, tak lagi dalam usaha tuk kembali. ...