Kau akan selalu menjadi
yang pertama. Yang terbaik dari setiap waktu yang telah terlewati. Meski sulit
untuk mengatakannya di waktu yang akan datang, namun namamu tetap tak akan
lekang. Pun segala kebaikan dan cinta yang telah kau berikan. Meski tak lagi
dalam genggaman, mimpi tentangmu dan kita adalah apa yang akan selalu aku bawa.
Sejujurnya
aku tak ingin terlihat begitu letih menghadapi perpisahan ini. Namun ternyata
bersedih dan meratap akanmu selalu menjadi hal yang ingin aku lakukan. Menangis
di sepertiga malam akan selalu menjadi bagian yang ingin aku ulang. Karena
hanya dengan mengenangmu rinduku bisa terungkap. Tak seperti biasanya dimana
pelukmu lah yang akan datang jika rinduku mulai menggenang. Namun keadaan sudah
terlalu murka. Aku tak punya kuasa atas keputusan gila ini. Aku harus
merelakanmu meski cinta ini tak bisa bertolak seperti apa yang semesta mau.
Aku
sangat mengerti akan arti dari tak lagi bersama adalah kamu dan aku yang tak
perlu lagi bersua. Aku tau bahwa kita memang sudah seharusnya menghindari satu
sama lain. Karena jika tidak, cinta ini bisa kembali bergejolak hingga tak ada
lagi ruang yang tersisa untuk kita memikirkan bagaimana dunia begitu membenci.
Hingga kitalah yang akan hancur dengan sendirinya.
Meski
rindu selalu meronta, namun berdiam diri dan menyimpannya sendiri dengan rapat
di hati masing-masing adalah langkah terbaik yang bisa kita lakukan saat ini.
Atau sampai selamanya. Atau sampai dimana Tuhan mengijinkan kita untuk kembali
saling memiliki, atau tidak sama sekali.

Comments