Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2018

Berubah Haluan

Dalam beberapa kejadian lampau, banyak, kita sedang larut-larutnya dalam persembahan tawa. Semua itu adalah hal paling menyenangkan untuk kita. Membuat cerita yang membuat iri setiap pasang mata. Kisah kita, begitu istimewa.  Hingga kemudian.. lenyap secara perlahan. Lalu bagaimana dengan saat ini? Aku tak mampu mengambil peran itu lagi. Pun jika aku bisa, kau tak lagi bersedia untuk bergabung bersama. Aku terus berjalan, kau berubah haluan. Kembali ku ajak, langkahmu bertolak. Besok-besok, kita tak lagi berada pada cerita yang serupa. Secepat itu, kita menjadi dua orang yang tak lagi saling sapa. Bukan panggung sandiwara yang pernah kita naiki. Adalah cerita sesungguhnya yang kita miliki. Tapi tujuanmu telah berubah, persinggahan tlah diganti. Sempat pelik dunia kita sampai kau memutuskan untuk pergi. Kau tlah membuat cerita barumu, aku masih dengan cerita dulu. Dunia kita tak lagi saling bersitegang, mungkin. Namun jelas bagiku, tak lagi dalam usaha tuk kembali. ...

Dua Krucil-ku

Sudah 2 hari ini, keponakan kecilku yang berumur 9 tahun, sepasang; laki-laki dan perempuan, menginap di rumah karena sekolah mereka telah libur. Aku meminta mereka untuk menginap setelah beberapa hari lalu; ketika mereka hanya datang untuk berkunjung sebentar. Sampai kemudian aku meminta kakak sepupuku untuk mengantarkan mereka kembali keesokan harinya. Untuk menginap. Aku yang jarang pulang kampung karena kepadatan kuliah, tak ayal tentu merasa rindu pada mereka.  Jarak rumah orang tuaku dengan kakak sepupuku ini sebenarnya tidaklah jauh. Kira-kira hanya sekitar kurang dari 2 jam lewat darat dan kurang dari 1 jam jika menyebrangi sungai menggunakan kendaraan air. Tetapi kami cukup jarang ke sana karena kesibukan. Kecuali untuk acara dan hari-haru besar. Hanya kakak sepupu-ku dengan anak-anaknya lah yang bisa datang ke rumah karena memang tempat tinggal kami berada di pusat kota. Sehingga ketika mereka akan pergi belanja atau membeli keperluan, mereka akan singgah di ruma...

Untuk Sahabat Terbaik

Teruntuk sahabatku. Kamu mungkin akan mengutukku, karena harus membaca tulisan yang sangat panjang ini untukmu. Kamu pun pasti akan tertawa geli, karena aku tak biasanya membuat tulisan manis seperti ini. Namun yang pasti, atas kecerewetanku yang tak henti, aku berani bertaruh.. kamu akan rindu setengah mati. He he. Besok aku akan pergi. Dan kita akan berpisah dalam waktu yang lama. Jelas, ini menyakitiku. Karena terlalu terbiasa dengan kehadiranmu. Aku pun tidak punya jaminan apakah di waktu berikutnya apakah kita akan bisa terus saling menghangatkan? Apakah perpisahan ini membuat kita dikemudian bisa saling menguatkan atau malah menjauh secara perlahan? Entah. Yang jelas, cerita di luar sana tentang perpisahan adalah hal yang sangat menakutkan. Bagaimana pun itu, aku akan terus menjadi diriku yang kamu kenal. Yang sama sejak dulu dan akan selalu begitu. Mari kita melakukan perjumpaan lagi di waktu yang akan datang. Tanpa membawa perubahan apapun kecuali menjadi pribadi ...