Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2013

Meninggalkan Rumah

Berapapun umurnya, matangnya, dewasanya; tapi percayalah; meninggalkan rumah tidak pernah menjadi hal mudah. – Falla Adinda Saya benar-benar merasakan hal itu. Kenapa? Saya mahasiswa baru tahun 2013 dan harus kuliah di luar kota. Jauh dari orang tua dan saudara-saudara saya. Tentu dapat ditebak, siapa lagi yang dapat menjadi alasan sulit pergi selain keluarga? Mereka benar-benar membuat langkah kaki saya berat untuk bergerak. Apa yang tidak saya temukan saat sendiri? Banyak. Hal diantaranya yang sangat terasa adalah makan malam bersama keluarga. Kalian pun pasti akan mengakui hal itu. Saya sudah fasih betul dengan setiap waktu yang berjalan setiap makan malam bersama. Dengan meja dan keenam kursinya yang punya tempat kepunyaan masing-masing setiap kami, bagaimana tata letak makanannya yang Mama saji, candaan maupun guyonan yang tercipta dan suasana hangat saat bersama. Ayah. Ayah. Ayah. Orang yang sungguh dan benar-benar berperan penting dalam proses kesuksesan saya....

Aku dan Kamu

Kehadiranmu menjadi kejutan sejati dalam perjalananku. Kepada momen yang tepat kamu menyentuh, seketika semua harapan ini berpilin dan hidup dalam kekuatannya. Hingga sejauh ini kita melangkah, menyusun semuanya dengan apik, berharap pada mimpi-mimpi dan berpegang teguh terhadap komitmen yang dibangun bersama, ritme hidupku semakin sempurna saja. Kamu dalam ceritaku, tak hanya sekedar resistensi heroik yang menyatu dalam partisipan pada wajah dunia, atau muntahan isi hati setiap pujangga. Bahkan, kamu adalah lebih dari yang ada. Rapi dalam cerita, kamu nyata dalam bahagia. Hanya lewat tulisan aku mampu menciptakan sebuah wahana yang intens untuk menyampaikan gagasan dan kata-kata yang terkadang menyesak sendiri. Karena bibir ini pun tak selalu mampu untuk mengungkapkan segalanya. Lewat tulisan, aku mampu merambah tiap waktu untuk berekspresi tanpa harus bimbang menempatkan posisi. Agar kemudian tak perlu l...

Sesederhana Itu

            Aku mengagumimu sesederhana itu, Sesederhana awan melepaskan tetesan airnya membasahi tanah tempat kita berpijak. Aku mencintaimu sesederhana itu, Sesederhana tanah basah yang mengeluarkan aroma khasnya mencipta rasa damai. Aku menyayangimu sesederhana itu, Sesederhana ibu jari seorang mama kala mengusap airmata jagoan kecilnya. Aku menghormatimu sesederhana itu, Sesederhana kecupan ringan sejumlah bocah kecil dipunggung tangan pengajarnya. Dan sesederhana itulah kamu, Sosok yang dimataku terlihat luar biasa, sangat. Sosok yang kubanggakan. Sosok yang didalamnya kan kuselipkan rasa cintaku, Bukti bahwa aku tak hentinya bersyukur pada Tuhan karena Ia telah mengirimkanmu, seseorang  yang hampir sempurna, seseorang yang mampu membuatku kuat. Maka, Kuungkapkan rasa hormat yang teramat atas semua yang telah kau berikan untukku, Ya, hormatku, Gadis yang telah kau rawat, kau jaga dan ka...