Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2018

Pertimbangan dan Penawaran

“Seandainya saja aku bisa memilih untuk meninggalkanmu.” ——— Setiap kali kita jatuh dalam kesenjangan. Pertimbangan demi pertimbangan mulai ku buat dan ku pikirkan. Aku bukanlah seorang penduga namun selalu berdecak atas hebatnya kita yang telah melangkah sejauh ini. Dan untuk setiap perkara yang tercipta, bukan tidak mudah menghalaunya. Kesepakatan di antara berdualah yang akhirnya menjadi hasil dari setiap perdebatan panjang. Sepakat untuk tidak menyerah dan saling mawas diri terhadap setiap cela; yang membuat masing-masing dari kita kadang lupa untuk bersabar dan saling mengingatkan. Jika benar rasa sayang yang tak pernah berkurang adalah salah satu kartu pertahanan, maka aku pun mencoba untuk meyakini hal lainnya. Tak cukup hanya dengan rasa sayang sebuah hubungan bisa bertahan. Maka kartu lainnya seperti janji kesetiaan, saling menjaga, rasa sabar, dan tentunya keseriusan, harus ditemukan. Jika sudah ditemukan dari jauh hari, maka keluarkan. Dan kita adalah 2 orang y...

Your Voice - Prologue

- A message from author - Hi, pembaca Your Voice. Terima kasih atas antusiasnya dalam menantikan setiap lanjutan Your Voice. Saya ingin menyampaikan bahwa cerita Your Voice (mohon maaf) yang sudah terposting di blog ini telah saya arsipkan dan sudah saya up lanjutannya di Wattpad demi kenyamanan dan kelancaran cerita. Kalian bisa klik link  https://my.w.tt/KPomLQZVgS  untuk melanjutkannya. Terima kasih.

Nostalgia

Sudah lama sekali, tak bernostalgia dengan tulisan tentangmu. Ingin kutanyakan, apa kabar? Namun ku pikir, kamu baik-baik saja. Ya, semoga memang begitu adanya.  Sejak terakhir kali kita bertemu beberapa tahun lalu, aku tau bahwa aku telah membuat harapan untuk pertemuan-pertemuan berikutnya. Tapi, baik aku maupun kamu, hanyalah dua orang yang kiranya akan tetap terus seperti ini. Singkat cerita, sebelum waktu-waktu ini pernah ada. Saat Sekolah Menengah Pertama, aku jatuh cinta dengan sosok yang ada dalam bayanganku sendiri. Yang tercipta dari kenangan masa kecil kita. Sosok itu persis seperti kamu. Dan tak terelakkan, karena nyatanya semakin lama aku semakin menyadari, bahwa memang kamulah sosok dalam bayanganku. Sosok yang aku rindukan. Aku tak tau rindu macam apa yang telah menggangguku karena kita sudah sangat lama berpisah. Bahkan, mungkin saat itu kita belum mengenal bagaimana dan apa itu berpisah.  Hingga kepindahanku ke kota lain, mengharuskan aku dan kamu, ke...