Rasanya tak lagi sama. Bukan aku tak mencinta yang ada. Hanya bertanya kenapa aku menuliskan nama yang tak seharusnya ada. Tapi bagaimana caranya aku berdusta pada pemikiran yang tak ingin bicara? Bahkan, sepertinya tubuhku sendiri yang menyimpan rahasia sehingga membiarkan aku untuk terus bertanya. Hingga pada saat aku terus saja bertanya dan mengambil seluruh simpul untukku buat sendiri, tetap saja tak berjodoh tanpa kerja sama yang nyata. Ingin aku kembali. Menemukan ruang waktu dan mencoba bertanya dengan objek yang kugoreskan pada pena. Gerangan apakah yang ingin kau sampaikan? Kau menunjukkan tanpa pernah memberi simpul yang nyata. Apa kau merekam hal serupa? Merekam jalanan kota yang meninggalkan jejak di setiap sudutnya. Jejak-jejak yang berdekatan tanpa pernah meninggalkan. Jejak-jejak yang menyimpan rangkaian cerita di sepanjang jalan kota. Aku jengah ketika kau bicara atau sekedar menyapa. Ketika tubuh dan pemikiranku benar-benar sedang berdamai. Aku mulai menari didetik-d...
Segala hal yang belum sempat ku katakan