Bahasa kalbu mulai merengkuh, mimpi menjadi satu dengan rasa. Ku pikir tidak mudah mempertahankan segala mimpi yang diangakan. Intuisiku berkata tak mungkin terus berjalan, namun harapan terus saja mengalir. Berharap pada kehidupan dalam satu petak yang nyata. Tak ada habisnya jika terus merangkai khayal sendiri. Harusnya akan ada sebuah pertukaran pikiran meski dengan sedikit perdebatan. Namun, itu akan menjadi sangat menyenangkan. Entah, sudah berapa malam berturut-turut wajahmu menyapa dalam lelapku. Walau hanya sekedar lewat atau mengisinya penuh. Yang pasti, aku tak ingin membuatmu kehilangan peran dalam ceritaku sendiri. Nyatanya, ada yang menolak ini terjadi. Bukan aku yang menempatkan peran. Bukan pula aku yang mengatur setiap bagian. Kupikir aku dapat memiliki segalanya yang ada didirimu walau hanya sementara. Menjadikanmu siapa; sebagai tercinta disetiap malamnya. Dedikasiku untuk membuat pencapaian dalam bagian ini gagal. Kupikir akan mudah untuk mengendalikan tempat y...
Segala hal yang belum sempat ku katakan